Thursday, January 24, 2013

Konsep pH "ASAM-BASA"

pH (pangkat hidrogen atau power of hydrogen) yaitu bilangan yang menyatakan jumlah ion hidrogen (H+) dan jumlah ion hidroksil (OH-) dalam suatu zat. Nilai derajat keasaman dan kebasaan suatu zat tergantung pada jumlah ion H+ dan OH- di dalam air.


Semakin asam suatu zat, maka akan semakin banyak ion H+ dan semakin sedikit jumlah ion OH- di dalam air. Begitu pula sebaliknya semakin basa suatu zat, maka akan semakin sedikit jumlah ion H+ dan semakin banyak ion OH- di dalam air. Jumlah ion H+ dan OH- di dalam air dinyatakan dengan pH atau pOH.

Derajat keasaman atau kebasaan suatu zat hanya dinyatakan dengan skala pH. Derajat keasaman suatu zat (pH) ditunjukkan dengan skala 0-14



Sifat asam atau basa ditentukan oleh skala pH seperti berikut:
ö    Larutan dengan pH < 7 bersifat asam.
ö    Larutan dengan pH = 7 bersifat netral.
ö    Larutan dengan pH > 7 bersifat basa.

Semakin kecil nilai pH, maka zat tersebut semakin bersifat asam. Sedangkan semakin besar nilai pH suatu zat, maka zat tersebut semakin bersifat basa.

Dalam bentuk matematis pH dinyatakan dalam persamaan berikut :
Untuk asam, larutan yang mempunyai banyak ion H+
pH = - log [H+]

Untuk basa, larutan yang mempunyai banyak ion OH-, maka di cari dahulu Poh
pOH = - log [OH-]
kemudian baru di dapat Phnya..
pH= 14 - pOH

Sunday, January 20, 2013

KIMIA KARBON I " senyawa hidrokarbon "


senyawa hidrokarbon yaitu senyawa yang hanya mengandung atom C dan H saja.

Karbon sebagai unsur pokok memiliki keistimewaan sbb :
1. Dengan  ev = 4  membentuk 4 ikatan kovalen
     |
                     C
                          |
2. Dapat membentuk rantai karbon , yaitu ikatan antara atom karbon yang satu dengan atom karbon yang lain.    
         C3H8   :       
                H     H    H
                 |      |      |
         H C CCà  H3C-CH2-CH3
                 |      |      |
                H     H     H

Perhatikan Istilah Berikut :
1.     Rantai karbon yang terbuka disebut :    Rantai alifatik
2.     Rantai karbon yang tertutup disebut :    Rantai alisiklik
3.     Rantai karbon yang hanya dihubungkan oleh ikatan tunggal disebut rantai jenuh
4.     Rantai karbon yang hanya dihubungkan oleh ikatan rangkap baik rangkap 2 atau rangkap 3 disebut rantai tak jenuh
5.     Rantai karbon alisiklik yang memiliki ikatan konyugasi yaitu ikatan tunggal dan rangkap selang seling disebut  Rantai karbon aromatik.
Contoh :
         H3CCH2CH2CH3        à   Senyawa hidrokarbon alifatik jenuh
         H3C CHCH- OH             à   Senyawa karbon alifatik jenuh
                 |                                        bercabang.
                CH3
         H3CCH  =  CHCH3         à   Senyawa hidrokarbon alifatik tak jenuh
                           
Ada 4 jenis atom C :
1.     Atom C primer     : bila menggunakan 1 valensi untuk mengikat atom C  yang Lain.
2.     Atom C secunder : menggunakan 2 valensi
3.     Atom C Tersier    : menggunakan 3 valensi
4.     Atom C kwarterner : menggunakan seluruH valensi untuk mengikat atom C yang lain.

SENYAWA HIDROKARBON ada 3 macam :
1. Alkana : hidrokarbon alifatik jenuh  / ikatan rangkap 1 (CnH2n+2 )
2. Alkena : hidrokarbon alifatik tak jenuh / ikatan rangkap 2 ( CnH2n )
3. Alkuna : hidrokarbon alifatik tak jenuh / ikatan rangkap 3 ( CnH2n-2 )

Penamaan senyawa hidrokarbon
Jumlah C
ALKANA
ALKENA
ALKUNA
ALKIL / Cabang
1
Metana
Metena
Metuna
Metal
2
Etana
Etena
Etuna
Etil
3
Propane
Propena
Propuna
Propel
4
Butane
Butena
Butuna
Butyl
5
Pentane
Pentena
Pentuna
Pentil
6
Heksana
Heksena
Heksuna
Heksil
7
Heptana
Heptena
Heptuna
Heptil
8
Oktana
Oktena
Oktuna
Oktil
9
Nonana
Nonena
Nonuna
Nonil
10
Dekana
dekena
dekuna
Dekil
         

Sunday, January 13, 2013

TEORI ASAM-BASA


Asam- Basa menurut ARRHENIUS
Asam : zat / senyawa  yang melepaskan H+.
            HCl H+ + Cl-
Basa   : zat / senyawa yang melepaskan OH-
            NaOH Na+ + OH-

Asam- Basa menurut BRONSTED & LOWRY
Asam : senyawa yang dapat memberikan proton (donor proton)
Basa  : senyawa yang dapat menerima proton (akseptor proton)
  HCl +       H2O        H3O+ +      Cl-
asam 1       basa 2        asam 2         basa 1

# HCl akan melepaskan proton, maka disebut dengan asam 1 sedangkan H2O sebagai basa 2 pasti akan menerima proton tersebut dan berubah menjadi H3O+ yang disebut dengan asam 2. Maka Cl- akan menjadi basa 1 karna kekurangan proton.

Pasangan asam basa yang telah mengalami serah terima proton yaitu asam basa konjugasi.


Asam-Basa menurut LEWIS
Asam : senyawa yang dapat menerima pasangan electron.
Basa : senyawa yang dapat memberikan pasangan electron.

Ikatan yang terbentuk antara asam dan basa ini disebut ikatan kovalen koordinasi (ikatan yang terbentuk dengan cara penggunaan bersama pasangan elektron yang berasal dari salah 1 atom yang berikatan (Pasangan Elektron Bebas (PEB)), sedangkan atom yang lain hanya menerima pasangan elektron yang digunakan bersama)


Monday, January 7, 2013

KIMIA UNSUR "gugus fungsi"


Gugus fungsi bagian paling reaktif dari suatu senyawa karbon.
gugus fungsi menyebabkan perbedaan sifat yang khas pada senyawa karbon, sesuai dengan berbedanya gugus fungsi yang terdapat dalam suatu senyawa tersebut. Perbedaan ini disebabkan oleh gugus fungsi yang diikat berbeda.
Gugus fungsi bisa berupa ikatan karbon tunggal / rangkap 1, rangkap dua, rangkap tiga, dan atom/ gugus atom. Meskipun senyawa-senyawa karbon mempunyai unsure dasar sama yaitu
 karbon.

berikut ini adalah macam-macam gugus fungsi yang di kenal



1. ALKOHOL : merupakan kelompok senyawa karbon yang memiliki gugus fungsi hidroksil (-OH) dengan rumus umum R-OH atau CnH2n+1OH. Senyawa ini mempunyai nama IUPAC alkanol karena dianggap sebagai urutan alkana dengan mensubstitusi satu atom H dengan gugus –OH. Untuk penamaan -na dirubah menjadi -nol.
R - OH

2. ETER : Atau dapat disebut alkoksi alkana berdasarkan aturan IUPAC, yang dianggap sebagai turunan alkana, mempunyai rumus umum R-O-R’ atau CnH2n+2O. Bila R=R’ disebut eter sederhana, sedangkan bila R bukan R’ disebut eter majemuk. R dan R' merupakan alkil. 
R - O - R'

3. ALDEHIDA : senyawa karbonil (-C=O). Aldehid merupakan singkatan dari alkohol dehidrogenatus. Senyawa ini dianggap turunan dari alkana sehingga disebut alkanal dan mempunyai rumus umum CnH2nO. Aldehid dapat diperoleh dengan jalan oksidasi alkohol primer. untuk tatanama yaitu akhiran -na ditambahkan -l menjadi -nal.


4. KETON : termasuk senyawa karbonil (-C=O). Senyawa ini dianggap turunan dari alkana sehingga disebut alkanal dan mempunyai rumus umum CnH2nO. Seperti halnya eter, R yang sama dengan R’ disebut katon sederhana, sedangkan R yang tidak sama dengan R’ disebut keton majemuk. R dan R' merupakan alkil.

5. ASAM KARBOKSILAT : ( Alkanoat ) memiliki rumus umum CnH2nO2 atau R-COOH. Gugus karboksilat (-COOH) merupakan gabungan dari gugus karbonil dan hidroksil. Senyawa ini dianggap turunan alkana dan diberi nama asam alkanoat atau dengan nama yang lebih lama, asam alkana karboksilat.

6. ESTER : memiliki rumus umum CnH2nO2 atau R-COO-R’. Nama IUPAC dari ester adalah alkyl alkanoat. Kebanyakan senyawa ester berbau harum, karena itu banyak digunakan sebagai pengharum (esens). Ester dibuat dari asam dan alkohol melalui reaksi esterifikasi yang berupa reaksi setimbang.


7. ALKILAMINA : suatu senyawa karbon yang berikatan dengan gugus -NH2.
R – NH2

8. HALOALKANA : suatu senyawa karbon atau alkil yang berikatan dengan salah satu unsur halogen.
R - X
x = unsur-unsur halogen atau VIIA ( F, Cl, Br, I, At)


Wednesday, January 2, 2013

Elektrolit dan Non-Elektrolit

Larutan merupakan campuran yang homogen antara zat terlarut dan zat pelarut.
a. Zat terlarut adalah zat yang terdispersi dalam zat pelarut.
b. Zat pelarut adalah zat yang mendispersi komponen-komponen zat terlarut.

Larutan elektrolit adalah zat terlarut yang mengalami ionisasi sehingga di dalam larutan terdapat ion-ion yang dapat menghantarkan arus listrik.
larutan elelkrtoli di bagi menjadi 3, yaitu :

  1. Larutan elektrolit kuat
    larutan yang memiliki jumlah ion yang sangat banyak sehingga daya hantar listriknya kuat
  2. Larutan elektrolit lemah
    larutan yang jumlah ion-ion di dalan larutannya sedikit sehingga daya hantar listriknya lemah.
  3. Non-elektrolit
    larutan yang di dalamnya tidak terdapat ion-ion sehingga tidak terdapat arus listrik.